Manusia Itu Bukan Mie Instan

Seringkali gue mendengar ataupun memberikan pendapat mengenai orang di sekitar gue maupun orang yang tidak dikenal secara langsung. Pendapat bisa positif ataupun negatif. Dan, terkadang kenyataannya, opini yang diberikan disuarakan tanpa research sebelumnya.

 

Justin-Bieber-First-dance-justin-bieber-14611162-500-500.jpg
Contohnya, banyak yang nggak suka dengan Justin Bieber karena alasan yang tidak jelas. Sebagian memang tidak memiliki alasan apapun, hanya karena semua orang disekitarnya/ netizen nggak suka aja sama bocah ini. Jadi, ikut-ikutan pendapat orang (Source pic: doc)
justin-bieber-gq-cover-march-2016-002
Nah loh, sekarang Justin Bieber jadi ganteng, terus lagunya enak-enak. Yang dulu ngeledek jadi gengsi mau dengerin lagunya (Source pic: doc)

 

Kadang pendapat juga bisa stereotype. Misalnya nih gue kasih contoh, diambil dari kisah nyata. Waktu zaman gue masih kuliah desain grafis dan lagi libur kuliah, Papanya temen gue meminta gue mengisi liburan 2 minggu gue dengan membantu di percetakan miliknya. Yaudahlah gue pikir, bantu-bantu si Om. Lalu ketika gue sedang membantu di percetakan itu, terjadi percakapan dengan salah 1 pegawai di sana:

“Mbak Jojo, kalau nanti sudah bikin usaha sendiri atau kerja jadi orang kaya, ajak saya ya. Mbaknya kan Cina, jadi kan kaya.”

“Mbak, aku kan masih kuliah, keluargaku juga biasa aja kok.”

“Pokoknya ajak saya ya Mbak, Mbaknya kan Cina, jadi kan kaya, banyak uangnya.”

“…”

Heng. Amin aja deh ya. Padahal kenyataannya adalah, sejak lulus SMA gue udah gak pernah nerima uang dari orang tua, yang ada gue kerja dan kasih duit buat bantu keluarga gue. Kuliah telat karena nggak ada duit. Waktu gue ngiri sama semua temen gue yang kuliah dan akhirnya gue pengen kuliah juga karena pengen tambah pinter kayak mereka, gue blast apply beasiswa ke sekian banyak universitas dan nggak ada yang merespon (apalah gue pas SMA cuma anak remaja aktif yang kebanyakan gula, tanpa prestasi akademik).

 

Beruntungnya di 1 titik tiba-tiba gue dihubungi oleh 2 universitas dengan jurusan desain grafis yang menawarkan program beasiswa di kala gue kerja freelance dan udah nggak terfokus untuk berpikir mau kuliah. Gue memutuskan mengambil jurusan desain grafis di college dengan tawaran beasiswa parsial mereka dibandingkan universitas besar karena tidak mau membuang waktu 4 tahun lagi hanya untuk ijasah.

 

Satu fakta tambahan, hari pertama yang harusnya gue masuk kuliah, gue malah nggak datang. Kenapa? Karena gue kena tifus. Waktu gue memutuskan untuk kuliah, gue punya waktu nggak sampai sebulan untuk membayar biaya masuk awal 7 juta rupiah dan gue langsung kerja serabutan untuk ngumpulin uangnya. Waktu itu ya nggak gampang buat gue ngumpulin uang segitu.

Facebook-Like_zpszniov66a-1.png
Jadi kalau ada opini stereotype ke gue lagi, bhay. Lain kali gue kasih emoticon ini ajah ah. Butsu(suram) dasar

 

BACA JUGA: Mahalnya Lingkungan Dan Network

Kadang juga mendengan opini mau menjadi seseorang dengan mendambakan sosok orang lain. Tapi sayangnya nggak tau dan nggak mau cari tau proses sosok tersebut untuk mencapai keberhasilannya. Kalau sudah taupun nggak ngaruh apa-apa juga karena nggak melakukan.

 

unnamed.jpg
Sebagian orang melihat Chris Lie sebagai Director of Caravan Studio, “wah keren ya punya Caravan Studio. Kliennya Sony, Hasbro, ngerjain concept artnya serial Halfworld-nya Joko Anwar, udah gampang lah ya hidupnya.” Padahal dulu di US, ada masa di mana ko Chris menggambar 18 jam setiap harinya. Latihan maupun mengerjakan project. Sisa waktunya dalam sehari hanya untuk mandi, makan, ke toilet, beli groceries kalau perlu. Harus nolak kalau diajak nongkrong-nongkrong. Ya, ada pengorbanannya!

 

11707850_10153175405469565_6607744569534968372_n.jpg
Sebagian pelaku/pemerhati dunia ilustrasi digital painting lokal tidak asing terhadap Lius Lasahido. Sebagian berkomentar,”enak ya Lius, udah jago gambar, udah bikin Polar Engine (perusahaan yang memprovide high quality illustration untuk kebutuhan industri entertainment, dan sudah bekerjasama dengan studio internasional, ahensi dan brand), dapet projek gede kayak Magic The Gathering, bininya cakep pula” (Source Pic: doc)

 

15873430_10209872764170067_2520749071801167003_n
Salah satu karya Lius, Yahenni, Undying Partisan – Magic The Gathering : Aether Revolt © Wizard of the coast 2017 (source pic: doc)

 

Tapi sebagian orang nggak ngeliat Lius waktu dia menjalani proses hidupnya untuk mencapai titik ini. Dia latihan gambar melulu kayak apaan tau. Tiap hari banget pokoknya.

unnamed-3
Jadi, 23 Agustus 2014, Lius, Renata (sekarang bininya Lius, Timmy, Titi, Vio dan gue main dari Jakarta ke Bandung. Di Bandung kita diajak keliling sama Sandy Lee (Ashiong), ilustratornya National Geographic Indonesia. Pokoknya di sana kita diasuh sama doi, ninep di rumahnya juga (doc: @ashionglee)
unnamed-2
Noh liat aja pokoknya di sana kita maen dan makan mulu ajalah kerjaannya. Namanya juga vacation gitu (doc: @stevenpurwadipura)
unnamed-1
Ke toko Tidar, belanja alat gambar. Dari kiri: Lius Lasahido, Renata Owen, gue, Viona Paramita, Tante Tidar, Sandy Lee, Steven Purwadipura dan Timothy Istianto (doc: @ashionglee)
unnamed
Ehhh lagi suasana liburan gitu, kita semua leha-leha jadi kucing pemalash, tiba-tiba Lius minjem mejanya Ashiong, ngeluarin Macbook, Wacom, terus tau-tau gambar. Kita semua jadi ngerumunin liatin dia gambar. Tante, anaknya rajin nih tante! (Abaikan gue yang masih gendut)

 

Oke gue masih ada contoh.

unnamed-1
Ada yang pernah bilang sama gue, Faza Meonk tidak sepintar itu karena dia masih muda. Karakter fiksi yang dia buat dan populerkan, Si Juki, terkadang juga dianggap kurang kompleks dan menarik secara estetika menurut beberapa ilustrator (source pic: doc)
15977819_10211594710453753_2880853411886756055_n.jpg
12 Januari 2017, press converence Juki The Movie. Faza (yang make blezzer) bersama jajaran cast Si Juki The Movie beserta tim produksi dan produser (source pic: doc)

Menurut gue sih Faza layak mendapatkan apa yang dia punya sekarang. Gue gak ngomong gini cuma karena dia temen gue, tapi karena memang gue ngeliat sebagian prosesnnya dia. 2 tahun sebelum dimonetize, dia kasih konten gratis  berupa komik di social medianya Si Juki sampai akhirnya fanbasenya terbangun. Berapa kali gue naik pesawat bareng Faza untuk urusan kerjaan. Kalau biasanya di pesawat gue baca buku, makan, tidur, ngobrol, dia malah ngeluarin komputernya dan kerja. Gambar di pesawat. Hardcore.

 

unnamed-2
Pernah pas gue ke Bali untuk liburan, ternyata Faza juga ke sana karena dipanggil menjadi pembicara untuk suatu event. Yaudah mumpung di 1 kota, kita sempet hangout bareng di sana. Sempet nyari tempat makan yang enak buat kerja juga. Gue sih lagi mau istirahat, jadi gue baca buku. Seperti biasa, dia ngeluarin komputernya, terus kerja. Ntap

 

Lebih lengkap tentang Lius dan Faza, nanti ya gue akan ceritakan di artikel gue yang lain. Kepanjangan. Karena gue mau cerita tentang proses mereka masing-masing dari awal sampai bisa jadi seperti sekarang. Hits.

 

BACA JUGA: Belajar Dari Nenek

73012_10151440119598054_1012943633_n
Oke ini cerita terakhir, dari bidang musik. Jadi ada cowok berbakat di bidang musik, Andreas Sugiarta Susanto (biasa dipanggil Aan). Dulu dia temen gereja gue waktu SMA. Nah singkat kata, nih anak sih bakat musiknya bukan level kambing lah (source pic: doc)
156955_1491954938165_4890971_n
Oke jangan ngomongin desain grafisnya. Gue mau ngomongin kontennya. Jadi tahun 2010 yang lalu, Aan tergabung di Young Boys, group anak berbakat di bidang musik yang lolos menjadi finalis Indonesian Got Talent. Itu loh, Aan yang paling kiri.
1977269_10202702261989350_1722235022_n.jpg
(Di ambil dari dokumentasi pribadi Aan di akun Facebooknya, 3 April 2014) Nggak cuma menjadi finalis IGT dan bermain di Java Jazz Festival di tahun 2012, eh ini tau-tau si Aan udah maen piano aja duet sama David Foster. Ntap
11138657_10152992099902933_7173826766357242135_n.jpg
April 2015, tau-tau udah jadi semi finalis Asian Got Talent

 

Nah, Aan sih nggak instan untuk bisa mencapai titik itu. Zaman gue masih jadi temen gerejanya, sehari dia latihan piano selama 8 jam. Gue suka main piano, tapi gue nggak bisa dan nggak mau latihan selama itu untuk piano. Jadi gue sadar gue nggak berhak iri dengan pencapaian dia di bidang musik. Sama seperti ya gue nggak ngiri dengan pencapaian ko Chris dan Lius di bidang ilustrasi untuk entertainment industry. Ketika gue tau effort mereka seperti apa, gue sangat menghargai dan melihat kalau mereka semua berhak atas pencapaian dan berkat yang mereka dapatkan. Hits.

 

Next time ketika gue beropini, gue pengen melampiaskan rasa penasaran gue dulu dengan mencari tahu mengenai hal yang ingin gue beri pendapat. Dan menarik banget untuk mengetahui dan mempelajari proses mereka semua.

 

BACA JUGA: Name Card Baru Jojo, Design By TMV

BACA JUGA: Viona Paramita, Nail Artist Juragan Popcoat Spesialis “Kecil-Kecil”

15 thoughts on “Manusia Itu Bukan Mie Instan

  1. pertama kali ketemu jo, di acara design cookingnya pak surianto rustan, wkt itu kl g salah gelarannya kreavi, jdi jo jg terlibat di dalamnya …
    setelah selesai acara malah yg nempel sosok jo, trus stalkingin fbnya jo, chat sekali, dan akhirnya gw memutuskan untuk menikah dgn istri gw skrg ??!! ^^

    tulisannya sip, humanis dan inspiring…

    Like

  2. misi kaka saya baru pertama kali baca blog kaka,tulisannya keren ey…boleh update tentang om lius dong…penasaran ih..

    Like

  3. 1 lagi. Artupida, yg punya carrot academy. pengorbanannya edun buat pencapaian dia skrg. . dan dia ngga ganteng.kurang jelek apa coba dia. tapi dia sakses

    Like

  4. justru skrg ini bnyk org yg mau sukses hidup enak kaya raya punya jabatan yg strategis dgn cara #INSTANT . . . kepribadian , mental , moral & karakter-sdh bnyk yg rusak . . . menghalalkan sgl cara utk bs sukses dgn cara instant . . . pendidikan drmh & di sekolah jg #TIDAK menunjang / mendukung pembentukan kepribadian , mental , moral & karakter yg baik bhwa kita hrs berusaha dgn #TEKUN & #JUJUR utk bs mencapai keberhasilan . . . orang tua memeberi contoh2 yg kurang baik malahan dgn #BANGGA scr demonstratif mengajari n memamerkan kecurangan2 kpd anak2nya . . . #SEKOLAH tidak kalah gencar memberi contoh2 kecurangan , cara2 memeras / menipu orang lain serta mencuri apa2 yg bukan haknya makanya semakin hari semakin bnyk #KORUPTOR & semakin pintar cara2 korupsinya . . Lengkaplah sdh kehancuran kepribaian , mental , moral & karakter bangsa kita . . . semoga kita semua sgr sadar bhw bangsa ini semakin #HANCUR atau menjadi lbh baik sangat tergantung kpd #PENDIDIKAN KEPRIBADIAN , MENTAL , MORAL , KARAKTER . . . bukan sekedar sekolah mengejar #NILAI-ULANGAN/UJIAN aplg klo hanya skdr mencari #GELAR .

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s